Pembersihan dilakukan 24 jam sebelum vaksinasi dilaksankan. Semua peraltan harus dalam kondisi bersih, dan dibilas dengan air bersih. Bila air bersih diberikan melalui suntikan, maka alat suntik atau spuit harus pula dalam kondisi bersih. Alat suntik tidak boleh mengandung desinfektan, maka disterilkan dengan cara direbus. Jarum suntik harus tajam dan sering diganti, supaya tidak mudah merusakkan jaringan otot ayam.
Ada berbagai macam teknik vaksinasi. Akan tetapi, secara umum dibedakan menjadi dua, yaitu vaksinasi secara massal dan secara individual.
1. Vaksinasi massal. Dapat dilakukan melalui air minum atau disemprotkan dengan sprayer. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan vaksinasi massal melalui air minum ialah sebagai berikut.
- Tempat minum yang digunakan harus dikosongkan 2 jam sebelum vaksinasi dilaksanakan.
- Air minum yang sudah diberi vaksin harus terlindung dari sinar matahari.
- Air minum harus beabs dari zat kimia atau desinfektan yang dapat merusak vaksin.
- Vaksin dicampur dengan air yang cukup untuk dihabiskan sekurang-kurangnya dalam waktu 1,5 jam.
- Permukaan air minum diatur sehingga lubang hidung ayam menyentuh air. Semua ayam harus mendapatkan kesempatan minum campuran air dan vaksin tersebut. Vaksinasi dengan melalui air minum inidapat memberikan hasil yang lebih efektif, lebih hemat tenaga, dan dapat selesai secara cepat. Dan dengan cara ini ayam tidak mengalami stres berat, karena yam tidak perlu dipegang saat vaksinasi. Sementara, vaksinasi massal yang dilakukan dengan semprotan atau sprayer akan mengahasilkan kontak langsung antara pertikel virus dengan alat pernapasan. Untuk menghasilkan vaksinasi yang efektif melalui semprotan ini, alat penyemprot harus diatur supaya dapat menghasilkan butir-butir semprotan yang halus dan merata. Karena jika tidak, maka butir-butir semprotan yang kasar, akan cepat jatuh kelantai dan terbuang sia-sia.
Teknik vaksinasi individual ini dapat dilaksanakan dengan cara tetes mata, tetes hidung dan tetes mulut serta suntikan. Vaksinasi melalui tetes mata mampu menjamin terjadinya hubungan langsung antara partikel virus dengan alat pernapasan bagian atas. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan hasil yang efektif. Saat ini banyak peternak yang melakukan vaksinasi dengan cara ini, terutama bagi anak ayam yang berumur kurang dari 1 bulan.
Vaksinasi ini dilakukan karena anak ayam yang masih kecil susah untuk disuntik. Sementara, vaksinasi melalui air minum banyak diragukan keberhasilanya, karena dosis vaksin yang masuk sulit diketahui dengan pasti. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan vaksinasi tetes ini sebgai berikut:
- Semua anak ayam dikumpulkan disatu tempat atau sudut, kemudian dipagar dengan triplek atau papan. adapun bagian lain yang dikosongkan dipergunakan bagi anak ayam yang sudah divaksin.
- Vaksin dicampur dengan pelarut sesuai dengan anjuran pabrik
- Larutan Vaksin diteteskan pada mata, sebelah hidung ataupun mulut. Khusus vaksinasi melalui tets mata, harus ditunggu sampai mata dipejamkan setelah diteteskan. Posisi alat tetes jangan terlalu dekat dengan mata.
- Alat suntik harus dalam keadaan bersih, tidak mengandung desinfektan.
- Dosis vaksin diatur pada alat suntik sesuai kebutuhan seperti yang dianjurkan pabrik
- Mengingat alat suntik tersebut sering bergesser, maka perlu diamati secara cermat apakah vaksin yang keluar dari jarum telah sesuai dosis anjuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar